Yes, in this opportunity, i want to tell you about my story when i and my friends in FORSAP go to Sumber, Probolinggo. Kali ini bukan menulis tentang puisi lagi sih ya lebih ke cerita aja ehehe. Jadi, di kampus saya, Universitas Brawijaya tercinta, saya ikut organisasi yang bernama FORSAP. Kepanjangan dari Forum Solidaritas Arek Probolinggo. Yessss, i am Probolinggo-ers. Hahaha saya lahir dari Probolinggo dan berasal asli dari Probolinggo. FORSAP ini merupakan organisasi yang ada di Universitas Brawijaya yang anggotanya adalah mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Kota Probolinggo.
Then, one day, FORSAP have a great event. It is called "Pengabdian Masyarakat". Acara pengabdian masyarakat kali ini dilakukan di SMKN1 Sumber, Probolinggo. Why? Because, we get information that the students there seldom to go to school. Although, all about expense is free. Mulai dari seragam, SPP, kegiatan ekstrakurikuler, semuanya gratis. Tapi, murid disana masih sedikit yang punya keinginan buat datang dan belajar ke sekolah.
After confirm that information, ternyata yang terjadi benar-benar demikian. Bapak Kepala Sekolah yang bersangkutan pun juga turut senang karena kami, mahasiswa Probolinggo Universitas Brawijaya mau membantu murid-murid disana untuk memotivasi datang ke sekolah.
Dengan cara apa sih FORSAP mengabdi?
Naaaah, kita bikin semacam acara seminar untuk murid-murid disana. Ada dua materi, tentang motivasi untuk belajar ke sekolah dan tentang pentingnya pendidikan. Mungkin karna tau kalau FORSAP datang ke sekolah tersebut, akhirnya semuanya pada antusias gitu ya banyak yang mau datang ke sekolah dan ikutan hehehe.
Terus kita lanjut ke permainan bola voli. Fyi, murid-murid di SMKN1 Sumber ini sangat super duper jago bermain voli, guys! Teman-teman FORSAP aja kalah dilawan habis-habisan hehehe.
Ketika ada waktu luang, ada beberapa murid perempuan dari SMKN 1 Sumber ini duduk di dekat saya dan beberapa teman saya. Saya iseng-iseng tanya ke mereka nih. Namanya siapa, kelas berapa, dan identitas lainnya gitu. Ternyata namanya adalah :
1) Miasri
2) Mirnawati
3) Putri Ayu Cahyaningsih
Finally, I ask to them, sebenernya kenapa alasan murid-murid disini jarang datang ke sekolah. Dan, jawaban mereka sangat sangat tidak tertebak!
"Ya gimana ya mbak, disini kalau sekolah tinggi-tinggi malah diomongin sama tetangga. Mereka bilang, sudah besar kok masih sekolah" - Miasri
"Kebanyakan disini setelah lulus SMP langsung dinikahkan sama orang tuanya, mbak. Cuma beberapa yang berpikiran untuk lanjut sekolah."- Mirnawati
Guysssss :")
Three girls say to me that they still want to study. Mereka bertiga termasuk orang-orang yang rajin datang ke sekolah walaupun diterpa pemikiran-pemikiran seperti itu di lingkungannya. Ada juga alasan lain yaitu masalah jauhnya jarak antara rumah dan sekolah mereka. Daaaan, jalanannya pun tidak semulus jalan raya. Naik turun berkelok-kelok dan berbatu-batu. Bahkan tiga super woman ini harus menempuh perjalanan sekitar 1-2 jam untuk sampai di sekolah.
Walaupun teman-teman yang lain banyak yang putus asa pergi ke sekolah dikarenakan jarak dan pemikiran orang tua yang demikian, tiga super woman yang berbicara pada saya masih tetap ingin belajar. Daebak!
Semangatlah kalian wahai teman-teman! Menikah bisa nanti, sukses dulu. Belajar dulu. Milikilah modal pengetahuan yang cukup untuk mendidik anak anak kalian nanti. Jadilah orang yang bisa di banggakan! Pendidikan itu penting, right?
Dan, btw, thank you FORSAP sudah mengijinkan saya untuk bergabung di acara ini. Semoga selalu tetap bisa mengabdi ya!
(Me, Miasri, Mirna, and Putri)