Tuhan mencoba menenangkan ku lewat hembusan angin yang menghampiri
Syahdu, tentram, dan tenang
Angin itu berbisik, "Tenanglah, bersabar dengan baik. Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah untukmu"
Aku tersenyum
Mengingat beberapa hari terakhir, aku di penuhi ketidak jelasan
Sosok kamu yang tiba-tiba mampir sambil menyuguhkanku sejenis tawa dan kebahagiaan
Canda mu yang selalu membuat ku candu
Hingga pada akhirnya, aku tahu
Itu bukan murni untukku
Aku terlalu terbuai pada senyum manismu
Ya, sangat manis. Hingga nyali ku pun ciut kau dekati
Namun sekali lagi, itu bukan murni untukku
Teruntuk kamu,
Jangan enggan pergi kalau kau memang tak setulus tawamu
Aku pada puncak lelahku
Berhentilah, aku tak apa
Pergilah, aku tak apa
Terima kasih sudah hadir
Terima kasih untuk kekecewaan yang begitu pahit ini
Sekarang,
Tepat pada malam ini,
Marilah kita beri tanda titik pada kalimat yang selama ini kita rangkai .
Selesai