awalnya, kobaran api membara
merah, panas, tapi aku ada
tenang sejenak melepas tawa
tiba-tiba,
genderang penuh kuda putih berkeliaran
dia ada di bawahnya
sedangkan aku tergelincir lebih dulu
jatuh, terhempas dengan cap memilukan
perjuangan melawan serbuan mereka
mereka entah apa yang membuat ketakutan itu muncul
akhir, mungkin itu akhir
semua terasa berat
memenuhi syaraf di ujung kepala
beban yang teramat berusaha untuk menjatuhkan
hingga saat ini
aku tergelak,
membuka mata
mungkin, Tuhan mencoba mengingatkan ku