Sunday, January 13, 2013

empatcentimeter ?

entah apa sebutan untuk mereka para manusia yang bisa menenangkan hati dengan sekejap, tanpa harus mengucap permintaan itu. entah apa sebutan untuk mereka para manusia yang bisa selalu membuat senyum kita merekah 2cm ke kanan dan ke kiri lebih lebar dari biasanya. entah apa dan bagaimana itu, tapi aku menyebutnya, 'empat centimeter'

Tuhan pasti punya alasan kenapa di antara milyaran manusia ciptaanNya, kita di pertemukan dengan si A, si B, si C dan lainnya. mungkin 'empat centimeter' punya ku seperti penawar sakit saat aku mulai lelah untuk menopang tubuh sendirian.

Aku ber-terima kasih, karena Tuhan telah mengirimkan mereka untuk ku.
Berawal dari ketidaksengajaan tapi bisa berubah menjadi kebahagiaan.
Ekspresi senang, sedih, kecewa, marah, semua pernah tertuang dalam kisah 'empat centimeter' ku.

Aku mulai mengerti, bagaimana rasanya di lindungi dengan tulus. bagaimana rasanya ditertawakan dengan layak. dan bagaimana rasanya merasakan kebahagiaan tanpa sandiwara.




                                                              pict : foto buat Japran


                                                                       pict : still FBI



                                                                     pict : with Nobel


                                             
                                                                    pict : with Japran



pict : with Akang



Tuhan, jalinan persahabatan ini sungguh indah. Bantu kami  menjaganya :)

seperti hidup kembali


rasanya seperti hidup kembali, setelah sekian lama saya menghilang dari peredaran dunia blogger. entah apa yang membuat saya rindu pada sebuah blog. mungkin blog adalah salah satu tempat curhat saya ketika banyak seonggok daging berjalan dan bernama itu menghilang. dan menurut saya, dunia maya sepertinya teman paling setia. walaupun hanya diam tanpa memberikan komentar apapun, setidaknya dia dapat membuat kita sedikit bernafas lega. 

rasanya seperti hidup kembali, ketika saya mulai belajar untuk menulis lagi. entah itu hanya sebuah omelan, cerita sehari-hari, puisi dan kawan-kawannya itu. bagaimana menata bahasa dengan baik walaupun isinya belum tentu baik. kembali pada cita-cita awal saya yang sebenarnya terobsesi menjadi penulis. entah penulis apa dan apa yang mau ditulis. tapi saya selalu kagum terhadap seorang 'penulis'. bagaimana mereka memiliki tingkat imajinasi yang kadarnya berlebih. walaupun terkadang hidup seorang 'penulis' seperti berada dalam gubuk derita yang selalu dilecehkan sana sini karna hanya bisa menulis. dan banyak orang yang melecehkan penulis karena uang. tidak banyak sen yang mereka dapat ketika mereka menjadi penulis. persetan dengan orang yang hanya bisa melecehkan itu. karena mereka tidak pernah tahu bagaimana sebenarnya penulis bekerja keras untuk karyanya. penulis berkarya bukan karna tiap sen atas pikiran mereka. tapi karena setiap jiwa dan raga penulis selalu berpacu pada sebuah karya dengan estetika yang mampu mengguncang. naluri mereka merasa bahagia ketika mereka bisa menulis dan berkarya. dan saya selalu percaya kalimat "whatever you do, good or bad, people always have something negative to say". karena itulah yang terjadi pada tiap orang termasuk penulis. 

rasanya seperti hidup kembali, ketika baru di awal saja saya sudah bisa berbicara sepanjang ini. entah memiliki pembaca atau tidak. setidaknya hati saya sudah bersuara. terima kasih :)